Pengamanan Akses Serta Penggunaan Digitalisasi Bagi Penyandang Disabilitas

Semua sistem itu bukan hanya sistem layanan tapi semua sistem mulai dari bentuk fisik sampai ke bentuk non fisik untuk koneksi internet harus ada subsidi
Foto bersama di kegiatan Sosialisasi dan Edukasi SP4N-LAPOR, Akses Digital Bagi Difabel. (RMOLKalsel.id/rma)
Foto bersama di kegiatan Sosialisasi dan Edukasi SP4N-LAPOR, Akses Digital Bagi Difabel. (RMOLKalsel.id/rma)

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Sunarman Sukamto menyebut SP4N-LAPOR saat ini berbicara tentang aksesibilitasnya, tentang data pilahnya ada berapa pelaporan dengan penyandang disabilitas, hal ini ia sampaikan pada saat kegiatan Sosialisasi dan Edukasi SP4N-LAPOR, Akses Digital Bagi Different Ability People (Difabel) oleh Dinas Kominfo Kalsel di Rattan Inn hotel Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (20/11/2023).


"Jadi secara konfrontatif belum tersedia tetapi secara kualitatif tadi ada teman yang sudah menyampaikan mencoba untuk sudah akses dan salah satunya sudah ada teman disabilitas netral," ucapnya.

Sunarman juga mengatakan, bahwa untuk platform nya sudah akses akan tetapi kalau tidak punya gawai atau HP tidak bisa dimanfaatkan juga, meskipun punya gawai punya android atau ios tapi kalau di tempatnya tidak ada jaringan internetnya itukan juga gak akan bisa jalan.

Kemudian beliau juga menyampaikan, bahwa untuk teman teman disabilitas yang memang ingin haknya dipenuhi bisa menggunakan SP4N-LAPOR ini, yang bisa dilanjut oleh tenaga pusat yang terkoneksi dengan semua kementerian dan lembaga negara pusat, serta ada 500 lebih pemerintah daerah yang terkoneksi di SP4N-LAPOR ini.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Kalsel, Muhammad Anshori menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat baik berdasarkan apa yang sudah disampaikan oleh pak Sunarman Sukamto, bahwasanya Kalsel ini adalah yang pertama kali mengadakan SP4N-LAPOR ini kepada penyandang disabilitas.

"Dan ini luar biasa sebagai percontohan projek bagi provinsi lainnya," ucapnya

Anshori juga mengatakan bahwa SP4N-LAPOR ini merupakan aplikasi yang sudah cukup familiar bagi para penyandang disabilitas, khususnya di penyandang disabilitas netral, kemudian disabilitas tuli dan disabilitas lainnya.

"Kami juga mengapresiasi terhadap pemerintah daerah dan juga Diskominfo serta pemenuhan hak para penyandang disabilitas khususnya di bidang informasi dan digital," ujarnya.

Anshori juga menyebut bahwa ada beberapa laporan dari penyandang disabilitas, salah satunya dari penyandang netra mengatakan pernah menggunakan aplikasi tersebut tentang masalah konsesi antara listrik dan sebagai penyandang disabilitas.

"Tidak lama kemudian laporan tersebut ditanggapi oleh PLN setempat dan akhirnya dia mendapatkan konsekuensi itu berdasarkan testimoninya," paparnya. (rma)