Sosialisasi SP4N-LAPOR!, Edukasi serta Akses Digital bagi Penyandang Disabilitas Di Kalsel

Akses Digitalisasi Bagi Difabel, disampaikan langsung oleh ketua PPDI Kalsel, Muhammad Anshori (tengah Kiri). (RMOLKalsel.id/rma)
Akses Digitalisasi Bagi Difabel, disampaikan langsung oleh ketua PPDI Kalsel, Muhammad Anshori (tengah Kiri). (RMOLKalsel.id/rma)

Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi SP4N-LAPOR, serta Akses Digital bagi Different Ability People (Difabel) dilaksanakan di hotel Rattan Inn hotel Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (20/11/2023).


Dihadiri oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Sunarman Sukamto, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Provinsi Kalsel Muhammad Anshori, serta beberapa penyandang disabilitas lainnya dari berbagai daerah di Kalsel.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan bahwa untuk teman-teman Difabel bisa menyampaikan informasi atau saran-saran oleh pemerintah dan bisa menjadi lebih perhatian terhadap kaum difabel.

"Contohnya kayak kemarin sempat viral pembangunan trotoar yang ada jalan akses untuk kaum difabel di atasnya dibangun Penerangan Jalan Umum (PJU), dalam rangka keindahan kota ini tidak dilihat dari fungsinya tetapi disebut dengan membantu kaum difabel," ujarnya.

Roy Rizali juga berharap dengan adanya kegiatan ini kaum difabel bisa menyampaikan informasi-informasi, kendala--kendala, atau hambatan yang sudah dalam proses pembangunan.

Sementara itu Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Sunarman Sukamto menyampaikan bahwa digitalisasi adalah salah satu  yang bisa mendekatkan dan mempercepat upaya perlindungan dan teman-teman penyandang disabilitas, karena dengan digitalisasi teman-teman bisa mengakses dengan platform-platform yang disediakan.

"Sebagian sudah, sebagian belum karena hak digitalisasi ini kan baru ya, regulasinya baru dimulai tahun 2016 sampai hari ini," papar Sunarman.

Dirinya menyebutkan bahwa pemerintah dengan semangat good government open government transparansi itu ingin mendapatkan laporan-laporan atau mendapatkan masukan-masukan, aduan-aduan komplain dari seluruh warga negara, karena realisasi negara dan warga negara harus ada.

Salah satu kanalnya supaya negara itu taat patuh kepada regulasi harus dapatkan aduan dari warga negara, itu untuk semua termasuk warga negara penyandang disabilitas, tak terkecuali.

"Saya sendiri diperintah oleh kepala staf langsung untuk menghadiri sensasi SP4N-LAPOR yang kondisional supaya bisa mengakses untuk teman-teman disabilitas," ucapnya.

Ia juga menyebut, Kalsel adalah yang pertama mengundang Kantor Staf Presiden KSP karena SP4N-LAPOR, salah satu jenis laporannya adalah presiden sebagai pengendali disabilitas nasional.

"Supaya teman disabilitas juga menjadi bagian dari warga negara yang mendapatkan manfaat dari SP4N-LAPOR ini," imbuhnya. (rma)